Jumat, 12 Juli 2013

cerpen anak

Si Pelit

Aesop



Pengembara dan si Pelit yang kehilangan hartaSeorang yang sangat pelit mengubur emasnya secara diam-diam di tempat yang dirahasiakannya di tamannya. Setiap hari dia pergi ke tempat dimana dia mengubur emasnya, menggalinya dan menghitungnya kembali satu-persatu untuk memastikan bahwa tidak ada emasnya yang hilang. Dia sangat sering melakukan hal itu sehingga seorang pencuri yang mengawasinya, dapat menebak apa yang disembunyikan oleh si Pelit itu dan suatu malam, dengan diam-diam pencuri itu menggali harta karun tersebut dan membawanya pergi.
Ketika si Pelit menyadari kehilangan hartanya, dia menjadi sangat sedih dan putus asa. Dia mengerang-erang sambil menarik-narik rambutnya.
Satu orang pengembara kebetulan lewat di tempat itu mendengarnya menangis dan bertanya apa saja yang terjadi.
"Emasku! oh.. emasku!" kata si Pelit, "seseorang telah merampok saya!"
"Emasmu! di dalam lubang itu? Mengapa kamu menyimpannya disana? Mengapa emas tersebut tidak kamu simpan di dalam rumah dimana kamu dapat dengan mudah mengambilnya saat kamu ingin membeli sesuatu?"
"Membeli sesuatu?" teriak si Pelit dengan marah. "Saya tidak akan membeli sesuatu dengan emas itu. Saya bahkan tidak pernah berpikir untuk berbelanja sesuatu dengan emas itu." teriaknya lagi dengan marah.
Pengembara itu kemudian mengambil sebuah batu besar dan melemparkannya ke dalam lubang harta karun yang telah kosong itu.
"Kalau begitu," katanya lagi, "tutup dan kuburkan batu itu, nilainya sama dengan hartamu yang telah hilang!"

cerpen anak

Kerbau dan Kambing

Aesop



Kerbau dan KambingSeekor kerbau jantan berhasil lolos dari serangan seekor singa dengan cara memasuki sebuah gua dimana gua tersebut sering digunakan oleh kumpulan kambing sebagai tempat berteduh dan menginap saat malam tiba ataupun saat cuaca sedang memburuk. Saat itu hanya satu kambing jantan yang ada di dalam gua tersebut. Saat kerbau masuk kedalam gua, kambing jantan itu menundukkan kepalanya, berlari untuk menabrak kerbau tersebut dengan tanduknya agar kerbau jantan itu keluar dari gua dan dimangsa oleh sang Singa. Kerbau itu hanya tinggal diam melihat tingkah laku sang Kambing. Sedang diluar sana, sang Singa berkeliaran di muka gua mencari mangsanya.
Lalu sang kerbau berkata kepada sang kambing, "Jangan berpikir bahwa saya akan menyerah dan diam saja melihat tingkah lakumu yang pengecut karena saya merasa takut kepadamu. Saat singa itu pergi, saya akan memberi kamu pelajaran yang tidak akan pernah kamu lupakan."

Polusi Udara

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH POLUSI UDARA merupakan sebuah karya tulis ilmiah dengan judul Pengaruh Polusi Udara Terhadap Kesehatan Masyarakat Perkotaan. Karya tulis tentang lingkungan hidup ini ditulis oleh siswa SMP Negeri 5 Probolinggo. Pencemaran udara. Ilustrasi: alamendah.wordpress.com Karya Tulis ini membahas beberapa poin di antaranya adalah: Apa yang menyebabkan polusi udara?  Bagaimana dampak polusi udara terhadap kesehatan...

bahasa indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan modern saat ini, penguasaan bahasa tulis bagi seseorang mutlak diperlukan. Namun, dalam kenyataan pembelajaran menulis di sekolah kurang begitu mendapatkan perhatian yang memadai. Akibatnya, keterampilan menulis siswa kurang memadai.

Ada beberapa penyebab kekurangberhasilan pembelajaran menulis di Sekolah Dasar. Salah satu penyebabnya ialah penyampaian materi yang masih menggunakan pendekatan tidak terpadu. Keempat keterampilan berbahasa (keterampilan menulis, membaca, menyimak, dan berbicara) ini berdiri sendiri-sendiri, bahkan dianggap sebagai ilmu tersendiri.

Realisasi pembelajaran menulis secara terpadu terikat dua hal, yaitu (1) keseluruhan proses pembelajaran berorientasi pada kebermaknaan dan (2) pembelajaran berorientasi pada pembelajar. Pembelajaran dijadikan fokus utama sebagai pelaku pembelajaran.

Pemikiran mengenai peningkatan kemampuan menulis siswa dengan pendekatan pembelajaran terpadu dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu dilakukan penelitian. Dengan demikian, peneliti akan mencoba untuk menerapkan pendekatan pembelajaran terpadu untuk pembelajaran menulis dalam bidang bahasa Indonesia pada siswa di SD kelas tinggi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan dalam tulisan ini adalah:
  1. Apakah penggunaan (penerapan) pendekatan pembelajaran terpadu dapat meningkatkan kemampuan menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa SD kelas tinggi? 
  2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia siswa SD kelas tinggi dapat berjalan efektif sehingga kemampuan menulisnya meningkat?
  3. Seberapa besar peningkatan kemampuan menulis siswa setelah diterapkan pendekatan terpadu dalam pembelajaran bahasa Indonesia? 
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dibedakan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan penelitian umum dan khusus adalah sebagai berikut.

1. Tujuan Umum:
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa SD kelas tinggi melalui penerapan pendekatan pembelajaran terpadu.

2. Tujuan Khusus:
Tujuan penelitian khusus ini adalah untuk:
  • Mengetahui peningkatan kemampuan menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui penerapan pendekatan pembelajaran terpadu pada siswa SD kelas tinggi.
  • Mengetahui pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia secara efektif melalui penerapan pendekatan pembelajaran terpadu dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa SD kelas tinggi.
  • Mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan menulis siswa SD kelas tinggi setelah diterapkan pendekatan terpadu dalam pembelajaran bahasa Indonesia
D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis:
Secara teoretis penelitian ini dapat dijadikan acuan pendapat untuk memperkuat teori yang sudah ada. Misalnya teori tentang pendekatan terpadu dalam pembelajaran menulis.

2. Manfaat Praktis:
Secara praktis hasil penelitian tindakan kelas ini akan bermanfaat untuk siswa, guru, dan lembaga pendidikan yang terkait.

a. Bagi Siswa:
  • Tumbuhnya dorongan yang kuat pada diri siswa dalam proses pembelajaran menulis.
  • Meningkatnya kemampuan siswa baik aspek kognitif maupun afektif
  • Dapat menerapkan kegiatan membaca dengan efektif dan efisien.
  • Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis.
  • Meningkatnya keaktifan siswa dalam belajar khususnya dalam bidang menulis.
b. Bagi Guru:
  • Diperolehnya strategi pembelajaran yang tepat untuk materi bahasan menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
  • Menambah keluasan dan kedalaman konsep menulis bagi guru bahasa Indonesia.
  • Menambah pemahaman tentang pelaksanaan penelitian tindakan kelas sehingga para guru dapat meningkatkan pembelajaran untuk memecahkan segala permasalahan yang ada.
  • Membantu memperlancar proses pelaksanaan pembelajaran menulis dengan pendekatan pembelajaran terpadu.
  • Mendorong guru untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas yang lain untuk memperbaiki kinerjanya.
c. Bagi Lembaga Pendidikan yang terkait:
  • Tumbuhnya motivasi pengajar/guru dalam mengembangkan proses pembelajaran yang bermutu.
  • Sebagai masukan untuk melaksanakan perbaikan kebijakan dalam proses belajar mengajar.
  • Sebagai dokumen untuk pembinaan guru ke depan dalam memperbaiki proses belajar-mengajar umumnya dan pembelajaran menulis pada khususnya.
  • Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa yang aktif di SD.
  • Meningkatnya kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

artikel politik



“Masuk Dunia Politik Bukan Hanya Modal Ngetop Saja”
            Menggeluti dunia kerja seharusnya memiliki kesiapan fisik maupun mental bukan cuma itu saja dalam suatu pekerjaan juga seharusnya memiliki pengetahuan atau pengalaman tentang pekerjaan itu sendiri, dan sudah mempersiapkan tanggung jawab untuk pekerjaan itu, sifat jujur, adil, dan bijaksana seharusnya dapat dimiliki oleh petinggi-petinggi negara.
 Dan tentunya pendidikan juga harus sesuai, apalagi bekerja didunia politik adalah hal yang sangat serius. Dan pada saat ini sedang ramai-ramai saat ini artis ingin menjadi caleg karena merasa dirinya dikenal oleh orang banyak hanya sebatas untuk mencari kekayaan suara. Bahkan dari salah satu artis yang mencalonkan dirinya ketika ditanya apakah anda mengerti tentang politik? Jawabannya adalah “saya belajar sambil terjun kedunia politik” apakah mungkin seseorang yang harus mengelola negara bisa dijadikan kelinci percobaan atau coba-coba yang dikhawatirkan kalau hal itu menjadi kenyataan negara kita akan ketinggalan lebih jauh lagi dibanding dengan negara-negara lain.
Tetapi kita tidak bisa mungkir sebab fakta menyatakan publik pigurlah yang mendapatkan suara terbanyak, lalu kemudian bagaimana sebaiknya sikap pemilih yang cerdas? Yang faktanya  minoritas, terkadang orang mau bereaksi tetapi dalam posisi diam.
Didesa untuk mensosialisasikan kandidat terkendala sebab mereka tetap memiliki perinsip menjatuhkan pilihannya kepada orang yang memiliki kepopuleran dalam hal ini orang yang memiliki piguralisme yang dikenal dikalangan umum, sebab ada pepatah sesuatu yang tidak dikenal sulit untuk menyayanginya. Apakah dengan fenomena semacam ini masih akan tetap berlaku bahwa suara terbanyak itulah yang terbaik sedang pemilih mayoritas yaitu pemilih-pemilih yang sumber daya manusia (SDM) yang kadarnya rendah. Hal inilah tantangan yang harus dipersiapkan oleh orang-orang yang memiliki sumber daya manusia yang berbobot.
            Dan sayangnya masyarakat awam melihatnya hanya dari sisi sensasi bukan subtansi, yang tidak mempedulikan pendidikan dengan diiming-imingin popularitas tentu saja masyarakat lebih memilih orang yang lebih terkenal, sehingga partai-partai politik manapun mengajak artis-artis untuk dapat mendapatkan kursi terbanyak. Seolah-olah partai politik itu berlomba-lomba dan mempermainkan bangku politik, yang memilih artis untuk jadi kandidat yang kita tahu bahwa mereka memiliki pendidikan yang minim tentang politik tentunya kita tidak ingin dong wakil rakyat kita adalah orang yang tidak bisa dalam bidang politik yang dimana mereka adalah calon wakil rakyat, dengan pendidikan yang tinggi dan dasar yang kuat tentunya untuk kedepannya bisa menjadi kuat sehingga tidak menimbulkan korupsi atau kesalahan yang nantinya terjadi didalam politik itu sendiri karna mereka sudah dibekali ilmu yang cukup.
            Yang terjadi saat ini yaitu pendidikan caleg sendiri tidak menjadi sorotan tetapi yang disorot itu ialah kepopulerannya hal itulah yang menjadi modal utama bagi seorang artis yang ingin mencalonkan dirinya, faktor pendidikannya bahkan sama sekali tidak disorot dalam kehidupannya, bahkan kita saja tidak tahu dia sarjana atau bukan, yang kita tahu hanya popularitas mereka didunia antertaiment saja tanpa kita tahu popularitasnya didunia politik.
             Andai seorang piguralis diusung oleh masyarakat untuk menjadi seorang pemimpin walau sebatas sensasi tetap mengingat masyarakat membutuhkan pemimpin yang mereka kenal sebagai kandidat harus menyadari itu suatu kepercayaan masyarakat yang perlu disyukuri namun untuk tidak mengecewakan kepercayaan itu kandidat harus mulai menyadari akan kekurangan didalam keilmuan seorang pemimpin, sebab tidak tertutup kemungkinan suatu saat berkembangnya pola pikir masyarakat akan bergeser dari sensasi akan kesubtansi.
            Kalau kita perhatikan para politisi yang selalu kontroversi dalam pemahamannya ada kemungkinan sistem yang perlu diperbaiki tetapi hal itupun belum tentu menyelesaikan masalah sebelum diri bagi pemimpin memiliki kepentingan pribadi atau golongan yang artinya tidak negarawan.
            Kalau saya boleh berpendapat sah-sah saja seorang piguralius menjadi seorang pemimpin, sebab masyarakat ada diantaranya yang mau mentaati aturan cara penyampaian tidak harus selalu idealis tetapi perlu bumbu-bumbu dalam hal mengolah suatu masakan agar sajiannya sesuai keinginan dengan masyarakat.
            Ketika seseorang ingin menjadi politisi harusnya memiliki keterampilan sebagai politisi juga, bukan popularitas saja yang diutamakan atau mereka masuk kedunia politik sambil belajar, dunia politikkan bukan ajang untuk coba-coba untuk mendapatkan suara terbanyak atau fasilitas saja mereka melakukan itu sepertinya dunia politik bukan seperti itu, ini uang rakyat dan untuk rakyat bukan sebuah keehidupan mewah saja yang bisa didapat sebagainya para politik bisa lebih mementingkan urusan rakyat yang tidak terealisasi, tapi sepertinya sulit dengan kebudayaan yang sekarang yang makin banyak saja artis jadi caleg.
Didalam kehidupan era globalisasi ini mau tidak mau harus diterima tuntutan masyarakat apresiasinya meningkat, lalu kemudian sebagai piguralis atau kandidat yang terpilih haruslah tiada hari tanpa inopatif.
            Pemimpin yang mau merubah dirinya sendiri demi masa depan bangsa dan negara saya rasa kehidupan bangsa kita kedepan akan tercipta aman, tertib, sejahtera, dan damai.
            Dan sebaiknya yang disorot itu sebuah pendidikan bukan kepopuleran semata dan pemerintah serta partai-partai politik lain yang menginginkan seorang artis jadi caleg sebaiknya melihat mereka dari sisi pendidikan yang memang sudah menjadi modal untuk bisa menjadi seorang pemimpin atau pejabat tinggi.
            Sebaiknya juga adanya semacam pelatihan atau pengenalan tentang dunia politik tersebut kepada para kandidat sehingga itu juga bisa menjadi modal utama bagi meraka yang akan mencalonkan diri sehingga mereka juga tidak kaget ketika sudah masuk kedalam dunia politik, dan dunia politik juga tidak menjadi kelinci percobaan, yang dimana mereka hanya ingin mencoba bagaimana menjadi petinggi negara, tetapi mereka juga harus mengerti apa itu fungsinya politik ada apa pekerjaan mereka.
            Dan pelatihan atau pengenalannya bisa dilakukan dalam waktu yang dibilang cukup mapan 2-3 tahun mereka mengenal yang namanya dunia politik baru mereka siap untuk terjun kedunia politi itu sendiri, dan pemerintah atau partai harus selektif untuk dapat memilih kandidat-kandidat yang akan maju sebagai wakil rakyat itu sendiri, sepeti dilihat dari pendidikan dia yang sudah sarjana, tentunya harus berkualitas jangan hanya kuantitas saja, dan mengandalkan popularitas.
            Dan artis juga sah menjadi anggota politik asalkan saratnya dipenuhi bila seseorang tersebut sudah menyelesaikan seleksi mekanisme internal partai, dan memenuhi persyaratan administrasi sesuai dengan aturan, seperti ijazah, kemampuan dan pemahaman dia didalam dunia politik tersebut.
            Siapapun, termasuk artis jika ingin menjadi caleg harus menyelesaikan penyeleksian tersebut sehingga caleg itu benar-benar memiliki kualiatas, sebab didalam peraturan pemerintah juga memberi tanggung jawab kepada partai politik untuk merekrut kandidat secara transparan.
            Dan sang artis juga harus melalui seleksi di KPU nanti seperti uji seleksi kesehatan, ijazah dan usia yang sudah ditentukan bila seorang tersebut sudah terpenuhi saratnya tentu saja  tidak boleh dilarang untuk menjadi kandidat karna syaratnya sudah dipenuhi.
           

Kamis, 11 Juli 2013

makromolekul



Makromolekul
Makromolekul adalah molekul yang sangat besar. Polimer baik itu alami maupun sintetik merupakan makromolekul. Misalnya hemoglobin. Beberapa senyawa non-polimer juga ada yang termasuk ke dalam makromolekul, misalnya lipid. sistem jaringan atom besar lainnya seperti ikatan kovalen logam tidak dapat dikatakan sebagai makromolekul.
Polimer di Sekeliling Kita
Polietilena
Kita lebih sering menyebutnya dengan plastik. Polimer ini dibentuk dari reaksi adisi monomer-monomer etilena. Ada dua macam polietilena, yaitu yang memiliki densitas (kerapatan) rendah dan polietilena yang memiliki densitas tinggi. Perbedaan dari kedua polimer ini adalah cara pembuatannya dan agak berbeda sifat fisikanya.
Secara umum sifat polietilena adalah sebagai zat yang tidak berbau, tidak berwarna dan tidak beracun. Untuk polietilen dengan densitas rendah biasanya dipergunakan untuk lembaran tipis pembungkus makanan, kantung-kantung plastik, jas hujan Sedangkan untuk polietilen yang memiliki densitas tinggi, polimernya lebih keras, namun masih mudah untuk dibentuk sehingga banyak dipakai sebagai alat dapur misal ember, panci, juga untuk pelapis kawat dan kabel.

gambar 13.13
Polipropilena
Polimer ini mirip dengan polietilen, Monomer pembentuknya adalah propilena (CH3-CH = CH2), berbeda dalam jumlah atom C dengan etilen. Polipropilena lebih kuat dan lebih tahan dari polietilena, sehingga banyak dipakai untuk membuat karung, tali dan sebagainya. Karena lebih kuat, botol-botol dari polipropilena dapat dibuat lebih tipis dari pada polietilena. Botol minuman adalah salah satu contoh polimer propilena yang banyak dipergunakan.
gambar 13.14
Teflon
Nama Teflon merupakan nama dagang, nama ilmiahnya adalah politetrafluoroetilena dan disingkat dengan PTFE. Polimer dihasilkan dari proses polimerisasi adisi senyawa turunan etilen yaitu tetrafluoroetilena (CF2 = CF2). Teflon sangat tahan terhadap bahan kimia, panas dan sangat licin. Penggunaan teflon sebagai pelapis barang yang tahan panas seperti tangki di pabrik kimia, pelapis panci dan kuali anti lengket di dapur serta pelapis dasar seterika.
gambar 13.15
Polivinil klorida (PVC)
Polimer ini merupakan polimer yang dibentuk oleh monomer kloro etilen (CH2=CHCl). Polimer ini memiliki sifat yang lebih kuat dibandingkan dengan etilen, tahan panas atau tidak mudah terbakar. Berdasarkan sifat inilah maka, polivinil klorida banyak dipergunakan untuk untuk membuat pipa, selang keras, lapisan lantai, piringan hitam, dan lain-lain.
Bakelit
Polimer bakelit merupakan plastik termoseting, polimer ini dihasilkan dari suatu kopolimer kondensasi antara metanal dan fenol. Bakelit sudah banyak dibahas pada plastik termoseting. Polimer ini banyak digunakan untuk peralatan listrik, sebagai kotak isolator, dan dudukan lampu.


Polimer Akrilat
Ada dua jenis polimer Akrilat yang banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu polimetil metakrilat dan serat akrilat atau orlon.
Polmetilmetakrilat (PMMA) merupakan senyawa homopolimer yang dibentuk dari reaksi polimerisasi adisi senyawa metil metakrilat. Senyawa ini juga dikenal dengan nama dagang flexiglass (gelas yang fleksibel). PMMA berupa plastik bening, keras dan kuat, namun ringan dan fleksibel. Pemanfaatannya sebagai bahan pencampur gelas dan pencampur logam, dan yang paling mudah kita amati adalah digunakan untuk lampu belakang mobil ataupun kaca jendela pesawat terbang.
Polimerisasi dari asam akrilat (asam 2-propenoat) atau turunannya menghasilkan serat akrilat seperti orlon, serat ini menyrupai wol, sehingga dipergunakan untuk jamper, kaos kaki, karpet dam lain-lain. Lihat Gambar 13.16. Serat sutra didapat dari ulat sutra sebagai bahan yang mengkilat dan halus serta lembut. Polimer sintetik dari sutra adalah serat sintetik nylon 66 dan nylon 6, walapun hasilnya tidak sebaik sutra namun sudah mendekati. Polimer ini merupakan poliimida, cocok untuk tekstil halus , misalnya untuk pakaian dan pakaian dalam.
gambar 13.16
Poliester
Poliester merupakan polimer yang disusun oleh monomer ester. Penggunaan dari polimer ini adalah pengganti bahan pakaian yang berasal dari kapas. Produk yang dikenal adalah Dacron dan tetoron nama dagang sebagai serat tekstil. Polimer ini juga dapat dikembangkan lagi dan dipergunakan sebagai pita perekam magnetic dengan nama dagang mylar.




Karet sintetik
Keterbatasan sumber daya karet dan sifatnya yang perlu ditingkatkan maka diteliti dan didapatkan karet sintetik. Karet sintetik merupakan kopolimer yang terbentuk dari dua monomer yaitu stirena dan 1,3 butadiena disingkat dengan SBR.
Rantai polimer senyawa ini dapat berikatan membentuk ikatan silang dengan atom belerang (sulfide) melalui proses vulkanisasi, sehingga karet sintetik memiliki sifat keras dan kuat. Cocok untuk ban mobil.
gambar 13.17



Bahaya merokok

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru-paru mereka.

Kebiasaan merokok telah menjadi budaya diberbagai bangsa di belahan dunia. Mayoritas perokok diseluruh dunia ini, 47 persen adalah populasi pria sedangkan 12 persen adalah populasi wanita dengan berbagai kategori umur. Latar belakang merokok beraneka ragam, di kalangan remaja dan dewasa pria adalah faktor gengsi dan agar disebut jagoan, malahan ada salah satu pepatah menarik yang digunakan sebagai pembenar atas kebiasaan merokok yaitu `ada ayam jago diatas genteng, ngga merokok ngga ganteng`. Sedangkan kalangan orang tua, stres dan karena ketagihan adalah faktor penyebab keinginan untuk merokok.

Berbagai alasan dan faktor penyebab untuk merokok diatas biasanya kalah seandainya beradu argumen dengan pakar yang ahli tentang potensi berbahaya atas apa ditimbulkan dari kebiasaan merokok baik bagi dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan. Harus diakui banyak perokok yang mengatakan bahwa merokok itu tidak enak tetapi dari sekian banyak pamflet, selebaran, kampanye anti rokok, sampai ke bungkus rokoknya diberi peringatan akan bahaya kesehatan dari rokok, tetap tak bisa mengubris secara massal berkurangnya kebiasaan merokok dan jumlah perokok

1.2.RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah kami uraikan maka masalah yang akan kami bahas:
1. Apa dampak dari merokok?
2. Zat apa yang terkandung di dalam dan yang paling berbahaya?
3. Upaya apa yang dilakukan bagi perokok di sekolah?
4. Apa aktor penyebab perilaku merokok pada remaja?

1.3.TUJUAN PENELITIAN
-Untuk mengetahui Bahaya merokok.
-Untuk mengetahui faktor – faktor penyebab perilaku merokok pada remaja.
-Untuk mengetahui apa itu rokok.

1.4.METODE PENELITIAN
Metode yang kami gunakan adalah:
-Deskriptif
-Kajian pustaka dilakukan dengan mencari literatur di internet da buku – buku panduan

1.5.SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Perumusan Masalah
1.3.Tujuan Penelitian
1.4.Metode Penelitian
1.5.Sistematika penulisan

BAB II
KERANGKA TEORI
2.1.Pengertian Rokok
2.2.Dampak dari merokok
2.3.Faktor penyebab merokok pada remaja
2.4.Upaya mengatasi rokok

BAB III
ZAT YANG TERKANDUNG DALAM ROKOK
3.1.Rokok dan Reaksi Kimia (Pembakaran)
3.2.Reaksi pembakaran rokok
3.3.Rokok dan proses penguapan uap air dan nikotin
3.4.Tar dan Asap Rokok
3.5.Gas CO (Karbon Mono Oksida)
3.6.Nikotin dan kerja nikotin

BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
4.2.Saran

BAB II
KERANGKA TEORI

2.1. Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.

2.2. Dampak dari merokok
Sebagaimana kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang dihisap oleh perokok, tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol,ortokresoldan perylene adalah sebaian dari beribu – ribu zat di dalam rokok.
Jumlah kematian dan klaim perokok Menurut penelitian Organisasi Kesehatan dunia (WHO), setiap satu jam, tembakau rokok membunuh 560 orang diseluruh dunia. Kalau dihitung satu tahun terdapat 4,9 juta kematian didunia yang disebabkan oleh tembakau rokok. Kematian tersebut tidak terlepas dari 3800 zat kimia, yang sebagian besar merupakan racun dan karsinogen (zat pemicu kanker), selain itu juga asap dari rokok memiliki benzopyrene yaitu partikel-partikel karbon yang halus yang dihasilkan akibat pembakaran tidak sempurna arang, minyak, kayu atau bahan bakar lainnya yang merupakan penyebab langsung mutasi gen. Hal ini berbanding terbalik dengan sifat output rokok sendiri terhadap manusia yang bersifat abstrak serta berbeda dengan makanan dan minuman yang bersifat nyata dalam tubuh dan dapat diukur secara kuantitatif.
Selain mengklaim mendapatkan kenikmatan dari output rokok, perokok juga mengklaim bahwa rokok dapat meningkatan ketekunan bekerja, meningkatkan produktivitas dan lain-lain. Tetapi klaim ini sulit untuk dibuktikan karena adanya nilai abstrak yang terlibat dalam output merokok. Para ahli malah memperkirakan bahwa rokok tidak ada hubunganya dengan klaim-klaim di atas. Malah terjadi sebaliknya, menurunnya produktiviats seseorang karena merokok akibat terbaginya waktu bekerja dan merokok. Selain itu berdasarkan penelitian terbaru menyatakan bahwa merokok dapat menurunkan IQ. (dari berbagai sumber)
Bahaya bagi tubuh yaitu bisa mengakibatkan kanker, paru-paru, impotensi dan gangguan pada janin, sedangkan bahaya bagi lingkungan dapat menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari asap rokok yang dihisap.
Sebenarnya yang paling berbahaya diantara perokok pasif dan perokok aktif, perokok pasif lah yang berbahaya sebab perokok pasif menghisap asap rokok yang paling banyak. Rokok juga selain berbahaya juga bisa mematikan dan akan menimbulkan kecanduan kepada pemakainya.
Merokok bagi orang dewasa bisa berbahaya apalagi bagi anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Oleh Karena itu, merokok dilarang di sekolah maupun di luar sekolah.
Akibat negatif dari rokok, sesungguhnya sudah mulai terasa pada waktu orang baru mulai menghisap rokok. Dalam asap rokok yang membara karena diisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehingga menghasilkan CO (karbon mono oksida), yang disamping asapnya sendiri, tar dan nikotine (yang terjadi juga dari pembakaran tembakau tersebut) dihirup masuk ke dalam jalan napas.

CO, Tar, dan Nikotin tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan :

Gelisah, tangan gemetar (tremor)
Cita rasa / selera makan berkurang
Ibu-ibu hamil yang suka merokok dapat kemungkinan keguguran kandungannya.

2.3. Faktor penyebab merokok pada remaja
Ada beberapa faktor yang mendorong remaja untuk merokok, di antaranya:
1. Faktor orangtua dan keluarga
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
Selain itu, anak-anak yang mempunyai orang tua perokok, lebih rentan untuk terpengaruh dan mencontoh orang tuanya.

2. Temanku merokok
Banyak fakta membuktikan bahwa remaja perokok, kemungkinan besar teman-temannya juga perokok, dan sebaliknya. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri, 1991).

3. Pribadiku
Ada yang mencoba merokok hanya karena alasan ingin tahu. Mungkin juga karena ingin mengobati rasa sakit fisik maupun jiwa, mengusir bosan. Selain alasan tersebut, konformitas sosial juga menjadi pemicu. Orang yang memiliki skor tinggi pada tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).

4. Iklan rokok ternyata…
Iklan-iklan di berbagai media yang memberikan gambaran bahwa perokok adalah lambang keglamouran, cowok banget, memicu remaja untuk ikut berperilaku seperti itu.
Nah, jika kamu sudah terperangkap dalam status perokok saat ini, tenang saja. Ada berbagai upaya pencegahan jika kamu ingin berubah.

2.4. Upaya mengatasi rokok
Merokok di sekolah yang dilakukan siswa kini semakin banyak, itu dikarenakan siswa yang satu mengajak siswa yang lainnya atau dikarenakan oleh faktor pergaulan. Oleh karena itu para guru lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan dengan mengelilingi tempat-tempat yang sering dijadikan tempat merokok.
Selain itu juga melakukan peringatan yang lebih tegas lagi agar para pelanggar khususnya perokok jera dan tidak melakukan hal tersebut lagi baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Jika karena kecanduan, maka tips yang harus dilakukan adalah:
Pikirkanlah hal-hal yang menyenangkan yang akan terjadi pada tubuh ketika masa krisis karena berhenti merokok (biasanya 1,5 sampai 2 minggu)

Minumlah banyak air putih, makan banyak sayur dan buah-buahan setiap kali timbul keinginan untuk merokok

Berbicara atau berkomunikasilah dengan orang lain dan tetaplah menyibukkan diri

Berolahraga yang menyennagkan dan disukai secara teratur dan terukur

Pijatlah daerah punggung dan leher, lalu tariklah napas dalam-dalam.

Jika karena ketergantungan, maka putuskan semua hubungan antara rokok dan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan dengan tips berikut ini:
Jika ingin merasakan rokok di tangan, bermainlah dengan barang-barang lain seperti pensil, pena, atau membaca buku

Jika ada keinginan untuk menyalakan rokok, jauhkan rokok dari jangkauan dan buanglah korek api

Jika biasa merokok sesudah makan, segeralah bangkit dari duduk setelah makan, gosok gihi dan pergilah berjalan atau lakukan kegiatan yang membuat lupa pada rokok

Jika merokok disertai dengan minum kopi, maka ganilah kopi dengan jus buah dll

Jika merokok untuk menenangkan diri, maka cobalah untuk mengingat bahaya merokok dapat mengakibatkan penyakit jantung, paru-paru, kanker, stroke, keguguran, dll.

Berikut ini beberapa tips yang perlu diperhatikan:
Tanyalah pada diri sendiri, apakah ada teman, saudara, atau tetangga yang menderita salah satu penyakit di atas. Bayangkan jika penyakit tersebut menyerang diri kita sendiri.

Jika keinginan untuk merokok sangat kuat, lakukanlah olahraga ringan seperti berjalan-jalan atau lakukan kegiatan yang menjadi kegemaran atau hobi Anda.

Jika berpikir bahwa merokok dapat membuat kita menjadi tenang atau nyaman, maka katakanlah dan akuilah secara jujur bahwa rokok tidak mungkin bisa mengatasi masalah yang ada.

Untuk mengatasi masalah ini, perlu melibatkan keluarga, teman, dan saudara untuk membantu mengalihkan perhatian dari rokok.

Jika ingin berhenti merokok harus menetapkan tindakan yang akan dipilih atau perilaku apa yang paling mudah diubah berkaitan dengan situasi merokok.

Buatlah pernyataan untuk berhenti merokok, kemudian bacalah pernyataan tentang niat berhenti merokok di depan teman atau saudara atau anggota keluarga yang akan menjadi pengingat agar keinginan berhenti merokok tercapai.

BAB III
ZAT YANG TERKANDUNG DALAM ROKOK

3.1. Rokok dan Reaksi Kimia (Pembakaran)
Proses pembakaran rokok tidaklah berbeda dengan proses pembakaran bahan-bahan padat lainnya. Rokok yang terbuat dari daun tembakau kering, kertas dan zat perasa, dapat dibentuk dari unsur Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N) dan Sulfur (S) serta unsur-unsur lain yang berjumlah kecil. Rokok secara keseluruhan dapat diformulasikan secara kimia yaitu sebagai (CvHwOtNySzSi).

Dua reaksi yang mungkin terjadi dalam proses merokok

Pertama adalah reaksi rokok dengan oksigen membentuk senyawa-senyawa seperti CO2, H2O, NOx, SOx, dan CO. Reaksi ini disebut reaksi pembakaran yang terjadi pada temperatur tinggi yaitu diatas 800oC. Reaksi ini terjadi pada bagian ujung atau permukaan rokok yang kontak dengan udara.

CvHwOtNySzSi + O2 -> CO2+ NOx+ H2O + SOx + SiO2 (abu) ((pada suhu 800oC))

3.2. Reaksi pembakaran rokok
Reaksi yang kedua adalah reaksi pemecahan struktur kimia rokok menjadi senyawa kimia lainnya. Reaksi ini terjadi akibat pemanasan dan ketiadaan oksigen. Reaksi ini lebih dikenal dengan pirolisa. Pirolisa berlangsung pada temperatur yang lebih rendah dari 800oC. Sehingga rentang terjadinya pirolisa pada bagian dalam rokok berada pada area temperatur 400-800oC. Ciri khas reaksi ini adalah menghasilkan ribuan senyawa kimia yang strukturnya komplek.

CvHwOtNySzSi -> 3000-an senyawa kimia lainnya + panas produk ((pada suhu 400-800oC))
reaksi pirolisa

Walaupun reaksi pirolisa tidak dominan dalam proses merokok, tetapi banyak senyawa yang dihasilkan tergolong pada senyawa kimia yang beracun yang mempunyai kemampuan berdifusi dalam darah. Proses difusi akan berlangsung terus selagi terdapat perbedaan konsentrasi. Tidak perlu disangkal lagi bahwa titik bahaya merokok ada pada pirolisa rokok. Sebenarnya produk pirolisa ini bisa terbakar bila produk melewati temperatur yang tinggi dan cukup akan Oksigen. Hal ini tidak terjadi dalam proses merokok karena proses hirup dan gas produk pada area temperatur 400-800oC langsung mengalir kearah mulut yang bertemperatur sekitar 37oC.

3.3. Rokok dan proses penguapan uap air dan nikotin
Selain reaksi kimia, juga terjadi proses penguapan uap air dan nikotin yang berlangsung pada temperatur antara 100-400oC. Nikotin yang menguap pada daerah temperatur di atas tidak dapat kesempatan untuk melalui temperatur tinggi dan tidak melalui proses pembakaran. Terkondensasinya uap nikotin dalam gas tergantung pada temperatur, konsentrasi uap nikotin dalam gas dan geometri saluran yang dilewati gas.

Pada temperatur dibawah 100oC nikotin sudah mengkondensasi, jadi sebenarnya sebelum gas memasuki mulut, kondensasi nikotin telah terjadi. Berdasarkan keseimbangan, tidak semua nikotin dalam gas terkondensasi sebelum memasuki mulut sehingga nantinya gas yang masuk dalam paru-paru masih mengandung nikotin. Sesampai di paru-paru, nikotin akan mengalami keseimbangan baru, dan akan terjadi kondensasi lagi.

Jadi, ditinjau secara proses pembakaran, proses merokok tidak ada bedanya dengan proses pembakaran kayu di dapur, proses pembakaran minyak tanah di kompor, proses pembakakaran batubara di industri semen, proses pembakaran gas alam di industri pemanas baja dan segala proses pembakaran yang melibatkan bahan bakar dan oksigen. Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru- paru mereka.

3.4. Tar dan Asap Rokok
Zat berbahaya ini berupa kotoran pekat yang dapat menyumbat dan mengiritasi paru – paru dan sistem pernafasan, sehingga menyebabkan penyakit bronchitis kronis, emphysema dan dalam beberapa kasus menyebabkan kanker paru – paru ( penyakit maut yang hampir tak dikenal oleh mereka yang bukan perokok ).Racun kimia dalam TAR juga dapat meresap ke dalam aliran darah dan kemudian dikeluarkan di urine.TAR yang tersisa di kantung kemih juga dapat menyebabkan penyakit kanker kantung kemih. Selain itu Tar dapat meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel – sel darah merah untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap sistem peredaran darah.

Tar dan asap rokok merangsang jalan napas, dan tar tersebut tertimbun disaluran itu yang menyebabkan :

Batuk-batuk atau sesak napas
Tar yang menempel di jalan napas dapat menyebabkan kanker jalan napas,
lidah atau bibir.

3.5. Gas CO (Karbon Mono Oksida)
Gas CO juga berpengaruh negatif terhadap jalan napas dari pembuluh darah. Karbon mono oksida lebih mudah terikat pada hemoglobin daripada oksigen. Oleh sebab itu, darah orang yang kemasukan CO banyak, akan berkurang daya angkutnya bagi oksigen dan orang dapat meninggal dunia karena keracunan karbon mono oksida. Pada seorang perokok tidak akan sampai terjadi keracunan CO, namun pengaruh CO yang dihirup oleh perokok dengan sedikit demi sedikit, dengan lambat namun pasti akan berpengaruh negatif pada jalan napas dan pada pembuluh darah.

3.6. Nikotin dan kerja nikotin
Adalah suatu zat yang dapat membuat kecanduan dan mempengaruhi sistem syaraf, mempercepat detak jantung ( melebihi detak normal ) , sehingga menambah resiko terkena penyakit jantung.Selain itu zat ini paling sering dibicarakan dan diteliti orang, karena dapat meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang dihisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Selain itu Nikotin berperan dalam memulai terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan pada cairan gusi.
Nikotin merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal yang menyebabkan :
- Jantung berdebar-debar
- Meningkatkan tekanan darah serta kadar kolesterol dalam darah, berhubungan erat terjadinya serangan jantung
Saat merokok, nikotin mulai diserap aliran darah dan diteruskan ke otak. Nikotin terikat di reseptor nikotinat antikolinergik 42 di ventral tegmental area (VTA). Nikotin yang terikat di reseptor 42 akan melepaskan dopamin di nucleus accumbens (nAcc). Dopamin itulah yang diyakini menimbulkan perasaan tengan dan nyaman. Tak heran bila perokok akan kembali merokok untuk memperoleh efek nyaman itu.
Bila perokok mulai mengurangi atau berhenti merokok maka asupan nikotin berkurang dan pelepasan dopamin juga berkurang, akibatnya timbul gejala putus obat berupa iritabilitas dan stress.

Hal itu menyebabkan jalan untuk berhenti merokok menjadi sulit karena rasa ketagihan terhadap nikotin. Peran verenicline berfungsi sebagai pemutus rantai adiksi. Biasanya nikotin berikatan dengan reseptor 42, namun nanti yang akan berkaitan dengan reseptor 42 adalah verenicline yang bekerja dengan dua cara. Pertama, verenicline menstimulasi reseptor untuk melepaskan dopami secara pasrial, tujuanya untuk mengurangi gejala putus obat berupa pusing, sulit berkosentrasi atau badmood yang ditimbulkan dari proses berhenti merokok.

Kedua, verenicline menghalangi nikotin yang menempel di reseptor. Jadi bila merokok kembali, nikotin tidak dapat menempel di reseptor, sehingga mengurangi rasa nikmat dari rokok tersebut. = Verenicline dapat diberikan pada perokok dewasa atau minimal usia 18 tahun yang ingin berhenti merokok. Verenicline dapat diberikan pada perokok berat maupun ringan. Dosis awal yang diberikan ringan yang ditingkatkan secara perlahan-lahan. Untuk mencapai kesembuhan berhenti merokok, dibutuhkan waktu selama tiga bulan, baik bagi perokok berat atau ringan.
Efek samping verenicline adalah mual, nyeri kepala, insomnia dan mimpi abnormal. Meski demikian, manfaat yang ditimbulkan dari berhenti merokok jauh lebih besar karena dalam sebatang rokok terkandung lebih dari 4 ribu bahan kimia dan 250 zat karsinogenik.

Bahkan bahan kimia yang ditemukan pada asap tembakau (rokok) seperti aseton, butan, arsenic, cadmium, karbon monoksida dan toluene sama seperti yang ditemukan pada bahan industri. Jadi dapat dibayangkan bukan dampak buruk rokok?

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Melihat kenyataan yang ada pada uraian sebelumnya, dapat dikatakan rokok itu lebih banyak dampak negativnya dari pada dampak positifnya. Apabila hal ini dibiakan terus berlangsung, maka akan mengakibatkan permasalahan yang serius pada kesehatan tubuh manusia. Dan seharusnya masyarakat sadar akan bahaya merokok bagi kesehatan tubuh mereka.Namun hal itu masih sulit dilakukan di Indonesia.

4.2. Saran
Setelah membaca kartulis ini, semoga masyarakat dapat tersadarkan akan bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan merokoknya, supaya kesehatan mereka tetap terjaga dan nantinya menjadikan tubuh mereka sehat bugar dan terhindar dari penyakit yang mengancam jiwa mereka.