Ku Ingin Selamanya
“papih, mau kemana lagi ??
Baru aja malem pulang?? “Tanya Rio pada papihnya saat papihnya akan pergi
bertugas sebagai tentara Angkata udara di Manado.
“Rio papih mau tugas dulu yah !! kamu di sini sama mamih,
kakak Riko dan Ocha adikmu ya, nanti papih pasti pulang. Jaga mereka yah oke !!
jagoan” Hibur papih Rio.
“Ah !! Rio cengeng. “ ledek Rio
“Riko!!” geretak mamih mereka.
“Rio, gak mau papih pergi, Rio ingin selamanya deket
papih.” Lirih Rio memeluk Papihnya.
Dengan berat hati papih Rio pergi.
“Omah ini
makanan buat bunda yah?? Tanya Alvin polos pada omahnya, saat mereka berziarah
kemakam bunda Alvin.
“iya, Alvin ini Bunda kamu !! Jelas Omah Alvin mengelus
rambut Alvin
“Ehmm Alvin kok gak pernah liat omah??” Omah tersentak.
“Vin, Bunda kamu meninggal saat melahirkan kamu!! “Jelas
omah tenang.
“Ouhh . . Jadi Alvin yang bunuh Bunda, Pantes kak Vino
marah dan benci Alvin.”
“Hussttt
kamu ngomong apasih, itu gak bener ini semua takdir Tuhan, Vin.” Jelas Omah
Alvin memeluk Alvin.
“Kalo aja
Bunda sama-sama kita, mungkin kita akan bahagia. Alvin ingin selamanya dengan
Bunda, dan larang Bunda pergi.”
Dear Ozy.
Ozy!! Maafin ibu yah gak bisa bisa dateng di ulang
tahunmu ke 16, ibu masih sibuk kerja di malaysia, ibu gak bisa pulang cepat,
tapi ibu udah kirim hadiah buat Ozy, sebuah jam tagan yang Ozy pengen suatu
saat nanti Bunda pasti pulang nemuin Ozy, ibu janji zy, sekali lagi maaf ya zy,
I Love Ozy ibu.
“yah, kapan ibu pulang?” tanya Ozy sedih tertunduk.
“Suatu
saat nanti pasti ibu pulang. Khu khu khu.” Jelas ayah dengan batuknya, memang
sejak 3 tahun yang lalu ayah Ozy difonis terkena kanker paru-paru. Itu sebabnya
ibu Ozy menjadi TKW di Malaysia.
“Ayah, ayah
gak papakan Ozy mohon jangan tinggalin Ozy, Ozy ingin selamanya dengan ayah dan
ibu.” lirih Ozy .
“Ayah,
jangan pergi yah!! Lintar gak sanggup hidup tanpa ayah.” Tangis lintar memeluk
jasad ayahnya yang telah meninggal karena penyakitnya.
“Lintar, jangan seperti ini nak !! Bujuk mamah Lintar.
“Tapi
Mah, Lintar inget sama pesan papah yang harus jagain mamah, Osa, Olin dan
Bastian, Tapi lintar gak sanggup.”
“Sabar
Lin.”
“Tapi
dengan ini Lintar janji akan jagain mamah dan adik-adik lintar.”Semangat
Lintar. Pah, Lintar sebenarnya ingin selamanya sama papah, Lintar gak bisa
hidup tanpa papah lintar cinta sama papah. Batin lintar.
Itulah
kehidupan ke empat orang sahabat, meskipun mereka keluarga yang berbeda namun
mereka tetap berkomitmen untuk bersehabat. Rio berasal dari keluarga yang
berbeda, segala kemauan pasti di penuhi sangking terpandangnya Rio, mamihnya
melarang Rio bermain dengan sembarang orang, karena itu Rio sembunyi-sembunyi bersahabat
dengan Alvin, Ozy dan Lintar.
Masih
teringat di benak Rio, saat Rio dan Alvin dalam perjalanan pulang sekolah,
tidak sengaja Rio dan Alvin terperangah melihat Ozy dan Lintar ngamen di lampu
merah sejak itu Rio dan Alvin kagum dengan kegigihan Ozy dan Lintar, maka Rio
dan Alvin memutuskan untuk bersahabat.
Alvin
merupakan cucu dari seseorang ibu yang memiliki cafe di mana-mana. Kehidupan
Alvin sangat di kekang olehayah dan kakaknya. Walau omah Alvin selalu ela
Alvin, namun tetap tidak bisa kehidupan itu yang membuat Alvin dingin, cuek dan
semaunya. Hanya Rio, Ozy dan Lintar yang membuatnya bahagia. Berada di samping
merekalah Alvin merasa berguna.
Kehidupan
Ozy yang penuh tantangan, membuat dia menjadi anak yang tegar dan kuat meskipun
kini ia hanya tinggal dengan ayah, tante dan sepupunya Ify, tidak membuat Ozy
tergantung pada mereka. Setiap hari Ozy dan Lintar mengamen di lampu merah untuk
menghidupi keluarga dan sekolah mereka yang harus terus berjalan, Buktinya Ozy
bisa sekolah hingga ia kini duduk di kelas 2 SMA. Dengan menghadapi ayahnya
yang sering sakit-sakitan tak membuat Ozy menyerah. Setiap hari Ozy hadapi dengan
senyuman.
Kepergian
ayah Lintar sangat membuat terpukul hatinya.posisinya sebagai laki-laki
satu-satunya yang besar dikeluarganya menjadikan ia tulang punggung keluarga,
selain mengamen Lintar harus membantu mamahnya berjualan pisang goreng keliling
kampung. Tapi tidak membuat Lintar malu, baginya kebahagiaan mamah dan
adik-adiknya adalah terutama. Drmi membahagiakan papah di Surga sana.
“Bro, gue
dapet banya nih!!” Seru Alvin, menyodorkan uang hasil ngamennya pada Ozy, Rio
dan Lintar.
“Beuuuhhhhh
.. keren vin, muka ganteng loe menjual.” Canda Ozy.
“Maksud
lo??”
“Sorry
Kidding vin.” Tawa Ozy.
“Udah-udah,
mending sekarang kita hitung dapat berapa kita hari ini. !!” usul Rio
“Oke !!
ayo??” lanjut Lintar merekapun langsung meuju tempat teduh di semak-semak
pinggir jalan.
“Lo dapet
berapa, Zy?”
Tanya
Lintar, setelah selesai menghitung uang hasil keringatnya.
“Yah,
Cuma 30 ribu, mana cukup buat beli makan sama berobat ayah!!” keluh Ozy
“ya udah
sabar gue dapet banyak 50 ribu , lumayankan. Memberikan hasil mengamennya.
“Gak usah
yo,” tolak Ozy, menggeser uangnya.
“Loh,
kenapa udah ambil aja.”
“Kan kata
lo, lo mau beli tiket ke manado supaya ketemu papih lo.”
“Idih,
apasih Zy!! Udah ambil aja, kalau itu bisa kapan-kapan.”
“Thanks
deh yo, tar gue kenalin deh lo, ke Ify.”canda Ozy, membuat Rio salting dan
malu.
“Hahahah”
“Apaan
sih lo zy?” Bisik Rio, menjitak kepala Ozy.
“Awww.
.sakit tuan besar.” Ledek Ozy
“Ahhh,
udah kalian lo dapet berapa tar??”
“Lumayan
60 ribu, mamah pasti seneng gue bisa beliin Olin sepatu baru.” Jawab lintar
mengangkat halisnya.
“ahh gue
dong 70 ribu, keren gak.” Bangga Alvin
“Widiiih,
ajieb . . keren lo, emang pantes lo jadi pengamen.” Goda Lintar
“Maksud
lo, masa anak pengusaha muda, jadi pengamen.”
“euuhhhh...belagunya
selangit.” Ledek Rio
“Hahahah.”
“Udah ini
buat lo Zy 20 ribu, buat lo tar 50 ribu jadi adil kan.??”
“Thanks,
vin tapi buat Lintar aja deh, kasihankan dia, dia lebih ngebutuhin uang ini,
kan kalo satu dikasih sepatu, entar dua ade lo sirik lagi.” Jelas Ozy.
“Thanks
Zy, Thanks semua, kalian bener-bener sobat gue.”merekapun berpelukan.
Pasar
“yang
mana ya, yang bagus buat olin, osa sama Bastian ?? “tanya Lintar bingung.
Lintar memang langsung menuju pasar di temani Ozy. Sedangkan Rio dan Alvin
langsung pulang dengan alasan takut di marahi keluarga mereka. Merekapun memakluminya.
“ini aja
deh, bagus tahu, ini aja beli.” Usul Ozy.
“Oke!!”
Lintarpun
mengambil tiga pasang sepatu yang tidak terlalu mahal.
“kalo
gitu anter gue beli obat yah lin!! Ajak
Ozy.
“Oke
siap!!”
Setibanya
diapotek.
“Bak,beli
obat ini ya??” kata Ozy menyodorkan sebuah surat bertulisakan resep obat, yang
diberi dokter.
“Oya,
bentar ya de !!”
“iya
mbak”
Tak lama
penjaga apotek itu memberi obatnya.
“Berapa
mbak??”
“70 ribu.’
“ahh kok
mahal mba, padahal minggu kemaren masih 50 ribu.” Protes Ozy
“Udah
naik de.”
“Udah
kasih aja uangnya, kasihan ayah kamu udah nunggu lama.” Saran Lintar
bisik-bisik.
“ya,
makasih mbak!!” jawab Ozy memberi uangnya.
“mudah-mudahan
cepet sembuh.”
“Makasih
mbak.”
Jawab Ozy
dan Lintar
Sesampainya
dirumah, lintar langsung kekamar. Olin, Osa dan Bastian. Untuk memberikan
sepatu baru untuk mereka dan mereka senang menerimanya.
“Mah, ini
ada sisa uang ngamen Lintar, walau Cuma 10 ribu, soalnya sisanya Lintar beliin
sepatu beat ade-ade.
Mamah lintar terharu dan memeluk Lintar.
“Pah,
Lintar sekarang sudah dewasa, sia sepertimu pah, pekerja keras. Pasti kamu
bangga sama anakmu.” Lirih mamah Lintar yang masih memeluk Lintar itu.
“Zy , ini
uang titipan mamah kamu??” kata Ify menyodorkan amplop besar berisi uag yang
cukup banyak.
“Oya Fy, makasih ya!” Jawab Ozy
“Tante ini uang buat tante.” Kata Ozy memberikan sebagian
uangnya untuk tantenya.
“Ya ampun!! Gak usah Zy.” Bantah tante Ozy.
“Iya Zy. Ibu bener.”
“Gak, tante !! selama ini Ozy dan ayah selalu ngerepotin
tante, waktunya Ozy balas budi.”
“Makasih Zy.” Tante Ozy dan Ify terseyum dibalas dengan
senyum Ozy.
“Dari mana kamu??” tanya mamih Rio, saat Riu menyeludup
pulang kerumah.
“ehh,
mamih, nggak tadi Rio abis maen.mamih gimana, sehatkan??” rayu Rio mencium pipi
mamihnya.
“kamu, yo yo memang bisa bikin mamih seneng.” Balas mamih
Rio mencium pipi Rio.
“Boong
mah, Riko tadi lia, Rio ngamen lagi sama Alvin dan temen-temen jalananya.
“Sambung Riko yang selalu sinis pada Rio.
“Maksud kak Riko apa??”
“Alah, gak usah belaga bodoh deh!! Gue tau lo tadi sama
anak-anak jalanan.”
“Bener yo??” Tanya mamih Rio mulai kesal.
“I.. i.. ya mih.” Jawab Rio gugup.
“Rio,
mamihkan udah bilang sama kamu jangan deket-deket sama anak-anak jalanan itu
lagi, nanti apa kata orang.??” Ujar mamihnya
“Kenapa
sih mih?? Mamih selalu pikirin diri mamih sendiri, emang apasalahnya sih mah
kalo Rio berteman sama mereka??. Mamih kejam.” Kata Rio tidak terima lalu
berjalan cepat menuju kamarnya yang ada di lantai atas.
“Rio. . mamih belum selesei ngomong.”
“Udah mih Rio capek sama sikap mamih yang egois.”
“itu tuh anak kebanggaan mamih.” Sinis Riko pergi.
“Alvin, buka pintunya dong nak!! Ini omah.” Kata omah
memanggil Alvin yang sejak pulang tadi mengurung dirinya dikamar karena cercaan
kakak dan ayahnya.
“Alvin
gak mau keluar.” Jawab Alvin sekenannya.
“Vin,
ayo dong vin Jangan kaya gini.” Bujuk omah terus- menerus. Sampee Alvin membuka
pintu kamarnya dan memandang sedih omahnya.
“Vin,
cucuku. . tabah nak.”
Alvin
mengangguk di pelukan omanya.
“Omah
akan selalu belain Alvin kan??”
“Pasti
nak, sampe kapanpun omah akan selalu belain kamu.”
Pagi
ini cuaca sangat cerah secerah mentari yang bersinar terang. Andai hari ini akan
selalu terulang, hari dimana Ozy,Rio, Lintar dan Alvin bersama-sama setelah
pulang sekolah. Mereka memang sekolah disekolah yang berbeda.
“Tar,
Zy” Teriak Rio dan Alvin dari motor sport mereka.
“Westtt,
Bro !! mau kemana nih?? Tanya Ozy menghampiri disusul Lintar.
“Ya,
mau jemput kalian lah!!” Jawab Rio,
“Naik
motor ini??” tanya Ozy polos
“Bukan
naik gerobak, ya iiyalah naik motor ini.” Jawab Rio kesal, tapi tiba-tiba
pandangannya terpaku pada seorang gadis yang berjalan di depannya.
“Hii
Ify !!” seru Rio, tersenyum ramah dibalas senyum Ify.
“ehh
. . Rio hi juga.” Jawab Ify
“ehh
cewek lagi.” Ledek Lintar, disusun tawa yang lainnya.
“Bebas
dong!! Iya gak Vin??” pungkas Rio mencari pembelaan.
“Iya
kali.” Jawab Alvin ketus
“Beuuhhhh
. . “ Respon Rio.
“ya,
udah Ify pulang duluan yah”
“iya,
Fy” jawab Rio
“Udah,
pikiranya cewe mulu, ayo zy naik motor gue!!” Pinta Alvin
“Weh,
Gue ??” tanya Lintar bingung.
“ye,
sama gue lah, mau desek-desekan dimoror Alvin.” Omel Rio
“iye,
sabar pak.”
Motor
yang dilajukan Rio dan Alvin melaju dengan cepat, hingga berhenti disuatu taman
yang indah.
“Uju.
. buuaahh . . keren.” Kagum Ozy memandang langit dan keindahal di depannya.
“ooo
so pasti iya ngga vin??”
“Maksudnya
apa nih??” Tanya Lintar
“Ini
bakalan jadi best camp kita.”
“What
serius vin?”
“Iya”
“Ayo,
kita naik rumah pohonny! “ Ajak Rio, merekapun nurut.
“Disini
kita bisa liat pemandangan lebih indah.” Kagum Ozy, nongkrong dibalkon rumah
pohon.
“Foto-foto
yuk?” ajak Rio”
“Ayo.”
Merekapun
langsung memasang fose-fose yang unik, lucu dan ngegemesin. Apalagi Ozy.
“Hhhhhahaahhhaa.
Zy lo udah mirip” ledek Lintar
“waahh
sialan lu gua tau maksud lu apa, sekeren gini lo sama-samain wahhh.”
“hahahah
canda Zy hhha.”
“upppzz
jam berapa nih kita harus ngamane ayoo.”
“oiya
ayo”
“eiitttss
gak bisa, kalian gak boleh pergi dulu sekarang kalian duduk dulu dan buka kotak
itu” ujar Alvin.
“apanih??”
lanjut Rio
Saat
mereka membukanya ternyata isi kotak itu adalah uang yang banyak dan sudah
tersusun rapih.
“Apaan
nih” tanya Lintar marah
“Tar
ini uang.” Jawab Rio
“gue
tau ini uang, gue tau,tapi ngapain kalian ngasih uang ini sama kita hah??
Kalian ngeremihin kita berdua, kita gak butuh duit ini hah kita bisa cari duit
sendiri tanpa nerima blaskasihan dari kalian, ternyata emang bener yah orang
kaya seperti kalian itu Cuma bisa ngandelin orang tua.” Bentak Lintar
“Asal
lo tau yah ini bukan duit dari ortu kita.” Bantah Rio
“Alah,
mana mungkin.
Sejak
itu persahabatan mereka terpecah belah setiap hari mereka lalui dengan
melamun,seolah hidup mereka hilang entah kemana.
“Vin??
Ngapain bengong mulu??” tanya Oik teman sekelas Alvin yang menyimpan perhatian
sama Alvin sejak lama.
“Gue,gak tau ik!! Gue bingung.” Pangtkas Alvin.
“Vin, kalo ada masalah bilang dong, cerita-cerita gitu ma
gua”.
“Gue gak bisa cerita ik. Sorry!!!”
“Iya, Oke!! Aku ngerti.” Tiba-tiba Rio ngeloyor didepan
mereka.
“Yo !! Panggil Alvin, Riopun menoleh lemas.
“Yo !!
gue tahu lo, kehilangankan sama lintar, dan Ozy, gue juga kaya gitu, jadi gue
mohon sama lo baikan sama lintar.
Rio pun
duduk dibawah pohon memandangi foto mereka yang penuh senyum dan tawa dibalkkon
rumah pohon.
“Tapi Vin
!! lo tahukan Lintar orangnya keras kepala.”
“Tapi Yo
apa salanya sih minta maaf dulu.
“iya yah
oke deh gue coba.”
Mereka
tersenyum penuh haru.
Kuingin
selamanya ada disampingmu menyayangi dirimu sampai waktu kan memanggilku.
Suara
Ozy dan Lintar sedang menyanyi, tanpa
semangat mereka duduk ditrotoar.
Kuingin
selamanya mencintai dirimu hingga saatku akan menutup mata dan hidupku.” Lanjut
Rio dan Alvin.
”Rio!!
Alvin !! Teriak Ozy senang,senyuman dan kehangatan mereka kini kembali lagi hadir, Rio dan
Lintar saling memandan satu sama lain dan merekapun berpelukan.
“Nah gitu
dong.” Lanjut Ozy dan Alvin berangkulan.
Ku tak
akan bisa
Ku tak
akan bisa
Menjauh
darimu
Sepanjang
hidupku.
O oooooooo
“Hahahahah”
Hujan rintik
disertai cerahnya matahari membuat suasana sore itu bening, air yang mengalir menyapu
semua eaunan yang ada di depan rumah pohon Alvin Lintar Ozy
“Guys !!
ada pelangi.”seru Lintar yang berdiri dibalkon.
“Orya !!
keren.” Lannjut Rio.
“Andai
aja kita bisa gapai pelangi itu.” Khayal Ozy
“Huuuu,
tak mungin” gerutu mereka.
“ehh . .
gue pengen tahu cita-cita kalian apa ?? “ tanya Alvin
“gue,
kalau gue pengen jadi penasehat hukum atau pengacara gitu deh, supaya gue bisa
nolongi orang yang tertidas.” Jelas Rio.
“WessAjiieebb,
kqlau gue pengen jadi seseorang yang dermawan,menjadi seorang dokter biar bisa
bantu orang yang lemah dan butuh pertolongan dan juga kelak aku bisa nolong
ayah dari penyakkitnya.” Ucap Ozy tertunduk sedih.
“lo pasti
bisa, kalau gue pengen jadi seorang pengusaha muda supaya bisa bantu mamah sam
ae gue.” Pangkas Limtar
“Gue
pengen jadi seorang penghibur ??
“maksud
lo vin??”tanya mereka bebarengan
“Wessttt
sabar maksud gue, gue pengen jadi orang yang selalu bikin orang tersenyum, agar
gak ada kesedihan lagi alias penyanyi.
“ooohh ”
“Bulet,
atau donat.”
“hhhahahah,
bisa ngelucu juga dia.” Ledek Ozy.
“Ozy, Ozy
. . . !!! ayah kamu Zy . ..!!!
Tawa
merekapun berhenti tatkala menengar teriakan Ify, dibawah rumah pohon mereka,
Ozy dan kawan-kawanpun menoleh kebawah.
“Ify, ada
apa ?? ada apa dengan ayah ?
“ ayah
kamu Zy dia masuk rumah sakit, penyakitnya kambuh lagi.”
“Astagfirullah
alazim., yang bener??
“iya yo,
ayo kita kerumamh sakit.”
Merekapun
berlari kerumah sakit, sesampainya dirumah sakit mereka harus menunggu
pemeriksaan dari dokter, ada mamah dan adik-adik lintar juga disana.
Malam
telah tiba Rio, Alvin belum bisa pulang, mereka masih khawatir dengan Ozy. Rio
dan Alvin segera menelpon keluarganya, tak lama kemudian keluarga mereka juga
datang, bukan rasa prihatin yang di ungkapkan namun keributan yang terjadi.
“Rio
ngapain kamu di sini !!” Teriak mami Rio di ikuti Riko
“Mamih,kak
Riko.”
“Ayo
pulang !!” perintah mamih Rio marah, semua orang yang ada di sana hanya melihat
bingung.
“Gak mih
!! Rio mau disini.”
“Rio
sekarang kamu udah mulai ngelawan mamih yah”
“ini kan
mih akibat gaul sama anak-anak jalanan itu.” Ujar Riko
“mamih,
kakak kalian apa-apaan sih.”
“ya ampun
bu, ibu memang mamihnya Rio,tapi ibu juga sebaiknya tidak berhak untuk mengatur
hidup dia terlalu jauh, mereka juga punya prefesi.” Jawab mamah Lintar
“Tahu apa
anda soal Prefesi, anda hanya orang miskin.”
“Mamihh.”
Protes Rio
“Kamu
juga Vin ngapain kamu disini ??” Omel ayah Alvin.
“Kayaknya
ayah gak usah terlalu pusing, ayah juga gak perah mikirin Alvinkan, ayah Cuma
sibuk dengan pekerjaan ayah, ayah sibuk marahin alvin, dengan hal yang gak
Alvin lakuin.”
“Justru
ayah pengen nyelametin kamu, agak orang yang ada dideket kamu tidak terbawa sial
kamu kan anak sial, kamu udah bunuh bunda kamu sendiri.”
“Ayah !!
Rintih Alvin
“Astagfirullah
pak, gak ada yang namanya anak sial, semua makhluk di ciptakan sama !! Protes
tante Ozy
“Tahu apa
kamu tentang keluarga saya, ayo Alvin kita pulang.”
“Alvin
benci sama ayah.”
“plakkk.”
Suara tangan yang menempel di pipi Alvin.
Semua
tercengang atas perlakuan ayahnya.
“cukup,
cukup, semuanya berhenti !! sekarang kalian pergi dari sini, ini bukan saatnya
yang tepat buat mempermasalahin semuanya.
“Zy.”
Kata Rio
“Pergi.”
Hentakan Ozy sambil mengeluarkan Air mata.
Kini
hanya air mata yang teercipta, tangis tak henti keluar dari mata Ozy, Rio,
Lintar dan Alvin.
Satu
minggu berlalu, persahabatan mereka kini hancur. Sehancur hati Ozy karena ia
harus menerima kenyataan bahwa ayahnya meninggal, Rasa haru terpancar dari
semua orang yang datang. Ozy tersungur di depan jasad ayahnya.
“Ayah !!kenapa
ayah tinggalin Ozy, ayah janji sama Ozykan untuk slalu selamanya dengan Ozy,
tapi kenapa ayah ingkarin itu, Ozy mohon bangun yah !! Bangun !! Rengek Ozy tak
henti-hentinya.
“Ozy !!
panggil seorang wanita yang ternyata ibu Ozy
“Ibu !!
ngapain ibu kesini Ozy dan Ayah gak butuh Ibu !!” kata Ozy marah, kesal, dan
sedih.
“Ozy
maafin ibu nak.”
“maaf,
ibu pikir dengan kata maaf bisa ngembaliin ayah dimana ibu saat hari terakhir
ayah dimana bu ??”lanjut oji kecewa.
“Ibu tahu
nak ibu salah salah, tapi ibu juga ikut sedih, bahkan lebih sedih dari amu Zy.”
Jelas ibu Ozy, Ozy tak dapat berbicacra apa-apa, Ozy langsung memeluk ibunya
Erat, dipelukan itu Ozy dapat menumpahkan kesedihannya.
Pemakamanpun
berlangsung hikmat, disudut nan jauh
terlihat mamih,papih, daan kak Rio dan Rio datang.
“Mamih
liatkan, apa yang mami liat, mereka bukan orang yang mamih pikit, bukan mih.”
Jelas Rio, mamih Rio mengeluarkan air mata.
“Sabar
mih, sekarang yang harus kita lakukan, kita harus minta maaf.” Pinta papih Rio
memang papih Rio sudah pulang dan hal itu yang membuat Rio senang. Merekapun mendekati
Ozy dan keluarganya.
“Zy.”
Panggil Rio pelan
“Ngapain
lo kesini?? Tanya Ozy sinis
“Zy, gue
mohon jangan marah, gue tahu gue salah.”
“Udah deh
orang kaya seperti kalian mana peduli sama orang miskin kaya gue hah.”
“nak
maafin tante nak tante keterlaluan sama kamu dan temen kamu, tante baru sadar
gak ada yang berbeda semua dimata Allah kita sama. Nak tante juga sadar tante
terlalu egois.” Ucap mamih Rio
“Ozy juga
sebenarnya udah maafin tante dan keluarga Ozy Cuma pengen kasih pengertian aja
kalo orang seperti Ozy ini gak seperti yang diucapin tante.” Mereka tersenyum
dan 4 sahabat itu berpelukan.
Setahun
kemudian kini tak ada lagi kesedihan yang terpancar diwajahnya adalah
kebahagiaan. Sebahaga ke empat sahabat yang melaksanakan kelulusan kelas 3 SMA
di sekolah Rio dan Alvin. Setelah sebelumnya kelulusab disekolah Lintar dan Ozy.
“Waktunya
kita tampil.” Seru Rio
“iyah
dek-dekan gue.” Balas Alvin
Mereka
memang aan tampik bernyanyi Vokal grup persembahan dari mereka.
“Kita
sambut, Alvin,Rio,Ozy dan Lintar.”
“Uuuuuuuuuuuuu”
sorak sorai semua siswa tidak sabar.
Kuingin
selamanya
Ada
disampingmu
Menyayangi
dirimu sampai waktukan memanggilku.
Kuingin
selamanya mencintai dirimu
Hingga
saat ku akan menutup mata dan hidupku
Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar