Makromolekul
Makromolekul adalah molekul yang sangat besar.
Polimer baik itu alami maupun sintetik merupakan makromolekul. Misalnya
hemoglobin. Beberapa senyawa non-polimer juga ada yang termasuk ke dalam
makromolekul, misalnya lipid. sistem jaringan atom besar lainnya seperti ikatan
kovalen logam tidak dapat dikatakan sebagai makromolekul.
Polimer di Sekeliling Kita
Polietilena
Kita lebih
sering menyebutnya dengan plastik. Polimer ini dibentuk dari reaksi adisi
monomer-monomer etilena. Ada dua macam polietilena, yaitu yang memiliki
densitas (kerapatan) rendah dan polietilena yang memiliki densitas tinggi.
Perbedaan dari kedua polimer ini adalah cara pembuatannya dan agak berbeda
sifat fisikanya.
Secara umum
sifat polietilena adalah sebagai zat yang tidak berbau, tidak berwarna dan
tidak beracun. Untuk polietilen dengan densitas rendah biasanya dipergunakan
untuk lembaran tipis pembungkus makanan, kantung-kantung plastik, jas hujan
Sedangkan untuk polietilen yang memiliki densitas tinggi, polimernya lebih keras,
namun masih mudah untuk dibentuk sehingga banyak dipakai sebagai alat dapur
misal ember, panci, juga untuk pelapis kawat dan kabel.
Polipropilena
Polimer ini mirip dengan polietilen, Monomer
pembentuknya adalah propilena (CH3-CH = CH2), berbeda dalam jumlah atom C
dengan etilen. Polipropilena lebih kuat dan lebih tahan dari polietilena,
sehingga banyak dipakai untuk membuat karung, tali dan sebagainya. Karena lebih
kuat, botol-botol dari polipropilena dapat dibuat lebih tipis dari pada
polietilena. Botol minuman adalah salah satu contoh polimer propilena yang
banyak dipergunakan.
Teflon
Nama Teflon merupakan nama dagang, nama ilmiahnya
adalah politetrafluoroetilena dan disingkat dengan PTFE. Polimer dihasilkan
dari proses polimerisasi adisi senyawa turunan etilen yaitu tetrafluoroetilena
(CF2 = CF2). Teflon sangat tahan terhadap bahan kimia, panas dan sangat licin.
Penggunaan teflon sebagai pelapis barang yang tahan panas seperti tangki di
pabrik kimia, pelapis panci dan kuali anti lengket di dapur serta pelapis dasar
seterika.
Polivinil
klorida (PVC)
Polimer ini
merupakan polimer yang dibentuk oleh monomer kloro etilen (CH2=CHCl). Polimer
ini memiliki sifat yang lebih kuat dibandingkan dengan etilen, tahan panas atau
tidak mudah terbakar. Berdasarkan sifat inilah maka, polivinil klorida banyak
dipergunakan untuk untuk membuat pipa, selang keras, lapisan lantai, piringan
hitam, dan lain-lain.
Bakelit
Polimer
bakelit merupakan plastik termoseting, polimer ini dihasilkan dari suatu
kopolimer kondensasi antara metanal dan fenol. Bakelit sudah banyak dibahas
pada plastik termoseting. Polimer ini banyak digunakan untuk peralatan listrik,
sebagai kotak isolator, dan dudukan lampu.
Polimer
Akrilat
Ada dua
jenis polimer Akrilat yang banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari
yaitu polimetil metakrilat dan serat akrilat atau orlon.
Polmetilmetakrilat
(PMMA) merupakan
senyawa homopolimer yang dibentuk dari reaksi polimerisasi adisi senyawa metil
metakrilat. Senyawa ini juga dikenal dengan nama dagang flexiglass (gelas yang
fleksibel). PMMA berupa plastik bening, keras dan kuat, namun ringan dan
fleksibel. Pemanfaatannya sebagai bahan pencampur gelas dan pencampur logam,
dan yang paling mudah kita amati adalah digunakan untuk lampu belakang mobil
ataupun kaca jendela pesawat terbang.
Polimerisasi
dari asam akrilat (asam 2-propenoat) atau turunannya menghasilkan serat akrilat
seperti orlon, serat ini menyrupai wol, sehingga dipergunakan untuk jamper,
kaos kaki, karpet dam lain-lain. Lihat Gambar 13.16. Serat sutra didapat dari
ulat sutra sebagai bahan yang mengkilat dan halus serta lembut. Polimer
sintetik dari sutra adalah serat sintetik nylon 66 dan nylon 6, walapun hasilnya
tidak sebaik sutra namun sudah mendekati. Polimer ini merupakan poliimida,
cocok untuk tekstil halus , misalnya untuk pakaian dan pakaian dalam.
Poliester
Poliester
merupakan polimer yang disusun oleh monomer ester. Penggunaan dari polimer ini
adalah pengganti bahan pakaian yang berasal dari kapas. Produk yang dikenal
adalah Dacron dan tetoron nama dagang sebagai serat tekstil. Polimer ini juga
dapat dikembangkan lagi dan dipergunakan sebagai pita perekam magnetic dengan
nama dagang mylar.
Karet
sintetik
Keterbatasan
sumber daya karet dan sifatnya yang perlu ditingkatkan maka diteliti dan
didapatkan karet sintetik. Karet sintetik merupakan kopolimer yang terbentuk
dari dua monomer yaitu stirena dan 1,3 butadiena disingkat dengan SBR.
Rantai
polimer senyawa ini dapat berikatan membentuk ikatan silang dengan atom
belerang (sulfide) melalui proses vulkanisasi, sehingga karet sintetik memiliki
sifat keras dan kuat. Cocok untuk ban mobil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar