PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP
Hubungan kehidupan menusia dengan makhluk hidup lain di bumi
dapat kita buktikan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia bersama makhluk hidup
yang lain menempati suatu ruang tertentu. Selain makhluk hidup, di dalam ruang
tersebut juga terdapat makhluk tak hidup, antara lain udara yang terdiri dari
bermacam-macam gas, air dalam bentuk uap, cair, dan padat, serta tanah dan
batu. Ruang yang menjadi tempat makhluk hidup dan tak hidup tersebut dinamakan
lingkungan hidup.
Lingkungan hidup
dapat diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi
kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
1. Lingkungan Hidup Alamiah
Adalah suatu system yang amat dinamis yang merupakan kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, makhluk hidup, dan komponen-komponen
abiotik lainnya tanpa adanya campur tangan manusia. Interaksi yang terjadi di
dalam lingkungan alamiah dan sekitarnya membentuk suatu system ekologi
(ekosistem). Contoh: hutan primer.
2. Lingkungan Hidup Buatan
Adalah lingkungan hidup alamiah yang sudah didominasi oleh
kehadiran manusia. Lingkungan hidup binaan dapat terbentuk, antara lain karena
jumlah penduduk dan kebutuhan hidup manusia yang makin meningkat sehingga
memaksa manusia mengubah lingkungan hidup alamiah.
Di dalam proses
membentuk lingkungan hidup binaan itu manusia menghasilkan limbah. Lingkungan
hidup binaan bersifat labil karena tingkat heterogenitas organism hidup di
dalamnya rendah. Contoh: sawah dan tempat wisata alam pantai.
B. KERUSAKAN
LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan
faktor penyebabnya, bentuk kerusakan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Bentuk
Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda
Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya
gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta
gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan
contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Peristiwa alam
lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut
bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
Bahaya yang
ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:
1) Hujan abu
vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2) Lava panas,
merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3) Awan panas,
dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4) Gas yang
mengandung racun.
5) Material padat
(batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
b. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena
beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya
tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat
mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat
memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu,
bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan
gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai
akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
1) Berbagai
bangunan roboh.
2) Tanah di
permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3) Tanah longsor
akibat guncangan.
4) Terjadi
banjir, akibat rusaknya tanggul.
5) Gempa yang
terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
c. Angin topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang
bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara
yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra
Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di
kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan,
bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru
dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi
perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala
pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang
menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan,
arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
1) Merobohkan
bangunan.
2) Rusaknya areal
pertanian dan perkebunan.
3) Membahayakan
penerbangan.
4) Menimbulkan
ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
d . Tanah Longsor
Karakteristik tanah longsor hampir sama dengan karakteristik
banjir. Bencana alam ini dapat terjadi karena proses alam ataupun karena dampak
kecerobohan manusia. Bencana alam ini dapat merusak struktur tanah, merusak
lahan pertanian, pemukiman, sarana dan prasarana penduduk serta berbagai
bangunan lainnya. Peristiwa tanah longsor pada umumnya melanda beberapa wilayah
Indonesia yang memiliki topografi agak miring atau berlereng curam. Sebagai
contoh, peristiwa tanah longsor pernah melanda daerah Karanganyar (Jawa Tengah)
pada bulan Desember 2007.
e . Badai/Angin Topan
Angin topan terjadi karena perbedaan tekanan udara yang sangat
mencolok di suatu daerah sehingga menyebabkan angin bertiup lebih kencang. Di
beberapa belahan dunia, bahkan sering terjadi pusaran angin. Bencana alam ini
pada umumnya merusakkan berbagai tumbuhan, memorakporandakan berbagai bangunan,
sarana infrastruktur dan dapat membahayakan penerbangan. Badai atau angin topan
sering melanda beberapa daerah tropis di dunia termasuk Indonesia. Beberapa
daerah di Indonesia pernah dilanda gejala alam ini. Salah satu contoh adalah
angin topan yang melanda beberapa daerah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
f . Kemarau Panjang
Bencana alam ini merupakan kebalikan dari bencana banjir.
Bencana ini terjadi karena adanya penyimpangan iklim yang terjadi di suatu
daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya. Bencana ini
menimbulkan berbagai kerugian, seperti mengeringnya sungai dan sumber-sumber
air, munculnya titik-titik api penyebab kebakaran hutan, dan menggagalkan
berbagai upaya pertanian yang diusahakan penduduk.
g. badai sinklon
sinklon : tekanan
udara rendah berup[a angina topan atau badai.
@Tipe badai
sinklon berdasarkan jenisnya yaitu :
+ sinklon
gelombang. Biasanya terjadi didaerah lintang sedang dan lintang tinggi denga
kekuatan dari mulai yang lemah sampai yang kuat, sehingga sangat merusak
lingkungan yang dilaluinya.
+ Sinklon tropic
biasanya terjadi dipermukaan laut dengan kekuatan mulai dari yang sedang sampai
dengan yang sangat kuat.
+ Tornado
merupakan sinklon yang hebat dari angina yang kuat.
2. Kerusakan
Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
a. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya
bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan.
Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan efek samping dari aktivitas
manusia dalam pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi
menjadi empat, yaitu pencemaran udara, pencemaran tanah, pencemaran air, dan
pencemaran suara.
Pencemaran udara
yang ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan oleh asap sisa hasil
pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara) yang ditimbulkan
oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin pesawat terbang
atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara, antara lain,
berkurangnya kadar oksigen (O2) di udara, menipisnya lapisan ozon (O3), dan
bila bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan hujan asam yang dapat merusak
dan
mencemari air,
tanah, atau tumbuhan.
Pencemaran tanah disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah
anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di dalam tanah. Pencemaran tanah juga
dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia yang digunakan
secara berlebihan dalam pertanian, sehingga tanah kelebihan zat-zat tertentu
yang justru dapat menjadi racun bagi tanaman. Dampak rusaknya ekosistem tanah
adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah sehingga lambat laun tanah
tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak dapat diolah atau dimanfaatkan.
Pencemaran air
terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam air,
seperti deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya, selain
itu, tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan
polusi atau pencemaran. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah
rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai, danau atau waduk, tercemarnya air
tanah, air permukaan, dan air laut.
Pencemaran suara adalah tingkat kebisingan yang sangat
mengganggu kehidupan manusia, yaitu suara yang memiliki kekuatan > 80
desibel. Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor,
mesin kereta api, mesin jet pesawat, mesin-mesin pabrik, dan instrumen musik.
Dampak pencemaran suara menimbulkan efek psikologis dan kesehatan bagi manusia,
antara lain, meningkatkan detak jantung, penurunan pendengaran karena
kebisingan (noise induced hearing damaged), susah tidur, meningkatkan tekanan
darah, dan dapat menimbulkan stres.
b . Degradasi Lahan
Degradasi lahan adalah proses berkurangnya daya dukung lahan
terhadap kehidupan. Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan
akibat pemanfaatan lingkungan oleh manusia yang tidak memerhatikan keseimbangan
lingkungan. Bentuk degradasi lahan, misalnya lahan kritis, kerusakan ekosistem
laut, dan kerusakan hutan.
1) Lahan kritis
dapat terjadi karena praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi
penambangan yang besar-besaran.
2) Rusaknya
ekosistem laut terjadi karena bentuk eksploitasi hasil-hasil laut secara
besar-besaran, misalnya menangkap ikan dengan menggunakan jala pukat,
penggunaan bom, atau menggunakan racun untuk menangkap ikan atau terumbu
karang. Rusaknya terumbu karang berarti rusaknya habitat ikan, sehingga
kekayaan ikan dan hewan laut lain di suatu daerah dapat berkurang.
3) Kerusakan
hutan pada umumnya terjadi karena ulah manusia, antara lain, karena penebangan
pohon secara besar-besaran, kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah.
Kerugian yang ditimbulkan dari kerusakan hutan, misalnya punahnya habitat hewan
dan tumbuhan, keringnya mata air, serta dapat menimbulkan bahaya banjir dan
tanah longsor.
@ Beberapa ulah
manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada
kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Penebangan
hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan
liar.
c. Merusak hutan
bakau.
d. Penimbunan
rawa-rawa untuk pemukiman.
e. Pembuangan
sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar
di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan
sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
Mengamati
pemanfaatan SDA di Indonesia
PEMANFAATAN SDA
PERAIRAN
1.
PERIKANAN
Sekitar 75% luas
wilayah Indonesia adalah lautan. SDA yang paling utama adalah ikan. Menurut
Departemen Kelautan dan Perikanan, potensi perikanan laut Indonesia kurang
lebih 6,26 juta ton per tahun yang dapat dikelola. Dari jumlah tsb sebanyak 4,4
juta ton dapat ditangkap.
2.
KEKAYAAN PESISIR
Kawasan pesisir
meliputi daratan dan perairan. Kawasan darat mencakup kawasan yang masih dipengaruhi
oleh proses-proses yang teradi di laut. Meliputi bagian lahan yang kering serta
lahan yang terendam oleh air pada waktu pasang surut dan juga dipengaruhi oleh
gelombang.
Potensi yg
dimiliki kawasan ini diantaranya adalah : terumbu karang, mangrove, dan padang
lamun.
3.
PARIWISATA
Pantai merupakan
kekayaan panorama yang indah, yang dikembangkan untuk pariwisata, yaitu objek
yang bersifat alamiyah dan berkaitan dengan sifat-sifat alam dan lingkungan
hidup.
4.
PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Minyak, mineral,
logam yang berada di bawah laut dapat juga dimanfaatkan untuk pembangkit
listrik tenaga gelombang (PLTG).
PEMANFAATAN SDA
DARATAN
1.
PERTANIAN
>> Faktor
pendukung : tanah subur, iklim mendukung, ketersediaan air, luas lahan.
>> Bentuk”
pertanian : sistem sawah (padi, palawija), dan system lading (padi darat/gogo).
2.
PEKEBUNAN
>> Banyak
diusahakan di lereng pegunungan, dengan memanfaatkan tanah vulkanik yang subur,
iklim mendukung.
>> Jenis
tanaman : kopi, teh, karet, tebu, coklat.
3.
PETERNAKAN
>> Dapat
digolongkan menjadi 3 yaitu Peternakan HEWAN BESAR (sapi, kerbau, kuda),
Peternakan HEWAN KECIL (domba, kambing, babi), Peternakan UNGGAS (itik, ayam).
4.
KEHUTANAN
>> Di
Indonesia terdapat hutan hujan tropis, karena terletak di wilayah iklim tropis
dengan curah hujan tinggi.
>> Ekspor
kayu Indonesia lebih dari 1 juta meter kubik pertahun, terdiri dari : kayu
jati, pinus, kruing, meranti, kamper, ulin.
5.
PERTAMBANGAN
>> Batuan
dan mineral dapat diperoleh dari kegiatan pertambangan.
>> Hasil
pertambangan : BAHAN BAKAR (batu bara, minyak, gas), BATUAN DAN MINERAL (batu
vulkanik, tanah liat, gamping, besi, tembaga), BAHAN TAMBANG (aluminium, besi,
kalsium, natrium, kalium, magnesium)
6.
PARIWISATA
>> Faktor
pendukung : keanekaragaman kenampakan alam, iklim mendukung, aksesibilitas
(kemudahan transportasi dan keterjangkauan), dan kerawanan terhadap dencana
alam.
7.
TATA GUNA LAHAN
>> Dengan
menggunakan tanah, kita bisa menanam berbagai macam tumbuhan, mendirikan bangunan,
dan melakukan penambangan.
>> Tanah
menjadi tempat manusia melakukan berbagai kegiatan seperti industri, pertanian,
dan transportasi.
>> Tanah
dengan kesuburan tinggi, contohnya tanah aluvial (biasanya untuk pertanian).
Pembentukan tanah aluvial dipengaruhi oleh aliran sungai, karena tanah aluvial
merupakan hasil pengendapan oleh aliran sungai di dataran rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar